Jejak Pengabdian Putra Pacitan di Museum dan Galeri SBY-Ani

Pengunjung di perpustakaan ini juga semakin dimanjakan dengan fasilitas membaca yang nyaman dan enak.

Pacitanku TV— Setelah diresmikan pada Kamis 17 Agustus 2023 yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-78 RI, museum dan galeri seni SBY-ANI akhirnya dibuka untuk Masyarakat umum.

Dalam peresmian yang dilaksanakan dengan sangat meriah itu, sejumlah tokoh nasional turut hadir, diantaranya Jusuf Kalla, Boediono, Chaerul Tanjung, Anies Baswedan, hingga Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak.

Museum ini kini menjadi salah satu world class museum, yang berisi jejak-jejak pengabdian salah satu putra terbaik Pacitan, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sebagai informasi, museum SBY dan galeri seni Ani ini mulai dibangun pada 22 Februari 2020 lalu. Pembangunan museum dan galeri seni ditujukan bagi generasi muda, sekaligus tanda cinta keluarga dan Yudhoyono kepada istri tercinta Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono, yang berpulang pada 1 Juni 2019.

Selain itu, pembangunan museum terinspirasi dari kunjungan SBY selama menjadi presiden ke beberapa negara tetangga. Seperti ke empat meseum kepresidenan di Amerika Serikat, yakni Presiden Truman (Saint Louis Missouri), Eisenhower (Abilene Kansas), Clinton (Littlerock City Arkansas), dan Bush (Dallas Texas).

Museum dan Galeri Seni SBY-ANI dibangun diatas lahan seluas 1,5 hektar dengan luas bangunan dua lantai sekitar 7.500 meter persegi.

Museum ini berada di Jalan Lingkar Selatan (JLS), Kelurahan Ploso, Kecamatan Pacitan. Jika ditempuh dari pusat kota hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit menggunakan kendaraan.

Museum dua lantai itu itu berisi 30 segmen.

Di lantai satu, kita akan mengawali perjalanan di dalam museum dari mulai dari perjalanan masa kecil SBY selama di Pacitan, tempaan alam Pacitan pada masa kecil yang kemudian berhasil membentuk karakter SBY.

Bagi yang suka nonton film dokumenter, di museum ini juga ada bioskop mini untuk melihat video dokumenter sosok SBY.

Di lantai 1 ini, utamanya awal-awal masuk museum kita akan melihat bagaimana alam Pacitan mampu membentuk karakter SBY. Saat SBY menikmati masa kecil dan remaja di Pacitan, SBY mulai aktif olahraga, seni dan juga aktif di berbagai organisasi.

Kemudian juga saat menapaki karier militernya. Mulai dari saat Pendidikan di AKABRI Magelang, kemudian saat mulai berdinas sebagai TNI AD, saat bertugas ke mancagenagar, hingga saat menjadi Danrem dan Menkopolhukam era Presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati.

Yang tentu paling banyak berkesan adalah saat SBY menjadi Presiden dalam hingga sampai saat menjabat sebagai Presiden RI selama dua periode yaitu sejak 2004 sampai dengan 2014. Mulai dari keputusan untuk maju Presiden, kendaraan kampanye, hingga sukses memenangi Pemilu dua kali, semuanya terekam secara jelas dan gamblang di museum ini.

Pun demikian dengan kebijakan-kebijakan SBY, prestasi-prestasi SBY saat menjadi Presiden, semuanya tergambar dengan apik di museum ini. Dan salah satu kebijakan fenomenal yang sampai saat ini dirasakan diantaranya adalah BOS, KUR, PNPM, hingga beasiswa bidikmisi.

Juga maket pembangunan sejumlah infrastruktur di era SBY digambarkan dengan bagus di museum ini.

Tentunya sejarah dan kisah juang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak muda hingga memimpin Republik Indonesia selama 10 tahun pasti mengandung nilai dan inspirasi. Semua itu dirangkum dengan sangat hebat dan dahsyat di Museum dan Galeri SBY-ANI ini.

Di bagian dalam museum, bangunan megah tersebut semakin terlihat asri dengan taman yang bagian tengahnya terdapat aliran air, lengkap dengan tetumbuhan khas rawa.

Selain museum, juga ada Galeri Seni SBY dan istrinya Ani yang akan menampilkan koleksi seni dan foto hasil jepretan Ibu Ani.

Di ruang yang terletak di lantai 2 ini, dipajang puluhan koleksi lukisan SBY yang dilukis dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan. Selain itu juga ada ratusan koleksi foto hasil jepretan Ani Yudhoyono dan karya lain berupa foto humanistic dan koleksi seni dari SBY-dan Ani yang dipajang di museum itu.

Satu lagi lokasi yang tak boleh ditinggalkan begitu saja, adalah Presidential Library. Ini juga sekaligus menjadi salah satu tempat favorit di museum, yang terletak di lantai 2.

Perpustakaan ini berisi sekitar 15 ribu buku yang menjadi koleksi Pak SBY dan Ibu Ani. Termasuk juga 500 buku yang selama ini mempengaruhi pemikiran Pak SBY. Di dalam perpustakaan ini juga tersimpan arsip seluruh keputusan yang ditandatangani oleh Presiden SBY selama 10 tahun masa pemerintahannya.

Juga ada teks-teks pidato SBY, koleksi foto Ibu Ani Yudhoyono, juga termasuk UU, PP, Perpres dan Kepres. Sehingga jika ada yang ingin meneliti kebijakan Presiden SBY, silakan datang ke perpustakaan di Museum dan Galeri SBY-ANI.

Pengunjung di perpustakaan ini juga semakin dimanjakan dengan fasilitas membaca yang nyaman dan enak.

Setelah berkeliling sekitar 2-3 jam, ada juga tempat istirahat di museum ini, yakni café di bagian lantai 1. Juga bagi yang berkenan untuk membeli buah tangan, ada dua store di museum ini, yakni saat mau masuk ke bagian dalam dan saat keluar.

Lalu berapa harga tiketnya? museum yang dikelola oleh Yayasan Yudhoyono itu memiliki sejumah kategorisasi Harga Tiket Masuk (HTM). Dimana untuk warga Pacitan cukup hanya membayar Rp25 ribu untuk sekali masuk. Sedangkan untuk wisatawan lokal luar Pacitan dikenakan harga Rp50 ribu, sedangkan HTM untuk wisatawan mancanegara adalah Rp100 ribu.

Demikianlah sekilas tentang perjalanan melihat sudut demi sudut di museum dan galeri seni SBY-ANI. Tentunya diharapkan dengan adanya Museum dan Galeri SBY-Ani ini mampu mengangkat dan meningkatkan sektor perekonomian serta pariwisata di Pacitan.

Di sisi lain juga menarik banyak pelajar dan masyarakat untuk melihat rekam jejak pengabdian SBY, salah satu putra terbaik dari Pacitan.